CahsGoper.com

27 Feb 2012

Korupsi 60 M di Lingkungan Pemda DKI


Setelah dijadikan tersangka kasus tindak pidana korupsi sebesar Rp 60 miliar oleh Kejaksaan Agung, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo langsung menginstruksikan untuk menonaktifkan Dhana Widyatmika atau DW yang baru satu bulan bertugas di Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Saya sudah perintahkan instansi terkait segera melepas DW dari jabatannya, karena yang bersangkutan kini dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Agung," ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Senin (27/2).

Dikatakan Fauzi, Dhana baru satu bulan ini berstatus sebagai PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Sebelumnya, Dhana merupakan PNS Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.

Ditegaskan Fauzi, pemindahan Dhana menjadi PNS DKI dikarenakan adanya pengalihan kewenangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari pemerintah pusat ke Pemprov DKI Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI membutuhkan pegawai dengan kompetensi khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas tersebut.

Menurutnya, kasus rekening gendut yang mengarah pada tindakan pidana korupsi  tersebut terjadi saat Dhana menjadi PNS di Direktorat Jenderal Pajak. “Kami perkirakan kasus yang menyebabkan dia menjadi tersangka sebelum dia berada di Pemprov DKI. Karena sudah jadi tersangka yang jelas kewajiban saya harus melepasnya dari jabatan sekarang,” tegasnya.

Kepala Bagian Tata Usaha UPPD Setiabudi, Tuti Choiriyah menyatakan, rasa terkejutnya dengan kasus yang melibatkan Dhana. Sejak bertugas pada 12 Januari lalu, Dhana berada di bawah pengawasannya. Ia terlihat sebagai sosok sederhana dan mudah bergaul dengan rekan kerja lainnya. “Penampilannya juga tidak mencolok, biasa saja, sama dengan pegawai lainnya,” kata Tuti.

Terkait penempatan Dhana di UPPD Setiabudi, Tuti mengaku, tidak mengatahui alasan penempatannya. Sebab wewenang penempatan beserta dengan alasannya berada di dalam koordinasi Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta.

Seperti diketahui, Dhana Widyatmika ditetapkan sebagai tersangka setelah Kejaksaan Agung menemukan keberadaan rekening gendut yang bersangkutan. Kasus ini muncul setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyerahkan hasil temuannya ke Kejaksaan Agung. Dhana  diduga memiliki simpanan di 18 bank dengan jumlah di luar kewajaran.

Sebelumnya, Dhana sempat menjabat sebagai Account Representative Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam. Kemudian, Dhana diangkat menjadi Account Representative Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua. Selanjutnya sekitar satu bulan lalu, Dhana dipindahkan dari Direktorat Jenderal Pajak ke Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Tuti menuturkan, Dhana tetap masuk kerja seperti biasa. Hanya saja, dia selalu minta izin pulang lebih awal. Padahal sebelumnya, dia belum pernah minta izin pulang lebih awal, selalu bekerja sesuai waktu kerja yaitu masuk pukul 07.30 dan pulang 17.00.

Dhana juga meminta izin tidak masuk kerja mulai hari Senin (27/2) hingga Selasa (28/2). Dhana juga sudah mengajukan surat izin kepada Kepala UPPD Setiabudi untuk tidak masuk kerja selama dua hari, terkait dengan proses penyidikan yang harus dijalaninya. “Dia akan masuk kerja lagi lusa, hari Rabu (29/2). Ya dia kan cuma minta izinnya selama dua hari, jadi harus masuk pada Rabu,” tandasnya. 

Nasib 3 PNS Penjudi Diujung Tanduk


Kasus perjudian yang dilakukan tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur berbuntut panjang. Ya, selain berurusan dengan pihak kepolisian, kini nasib ke-3 PNS tersebut juga direkomendasikan untuk dikenai sanksi mulai dari penurunan pangkat hingga pemecatan sesuai dengan PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. 

Lurah Palmeriam, Dicot PB Harahap mengatakan, ketiga PNS yang tersandung kasus perjudian tersebut, mulai hari ini, Senin (27/2) telah kembali masuk kerja setelah sebelumnya, pada Kamis (23/2) kemarin digelandang ke Mapolsek Matraman akibat tertangkap tangan berjudi di lantai empat kantor Kelurahan Palmeriam.

Ketiga PNS itu kini berstatus sebagai tersangka. Ketiganya adalah, AG (28) yang merupakan sekretaris kelurahan, MN (54) yang merupakan kasubsie kebersihan dan lingkungan kelurahan serta JP (22) staf kelurahan yang masih berstatus sebagai CPNS. Dikatakan Dicot, selama ketiganya tidak masuk, secara umum, pelayanan di kelurahan tidak terganggu.

"Mereka sudah masuk mulai hari ini. Soal sanksi, saya sudah melayangkan surat usulan pemberian sanksi sesuai PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS kepada pimpinan yakni, Camat Matraman," ujar Dicot kepada beritajakarta.com, Senin (27/2).

Diungkapkan Dicot, surat itu juga ditembuskan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta dan Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur. Dalam surat itu, Dicot mengusulkan agar ketiganya dikenakan sanksi berupa penurunan pangkat dan pemecatannya dari jabatan yang saat ini diduduki tersangka.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua oknum pejabat dan satu staf Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, ditangkap jajaran petugas Polsek Matraman, Kamis (23/2) pukul 17.45 saat tengah asik berjudi di lantai 4 kantor kelurahan. Ketiganya langsung digiring ke Mapolsek dan dilakukan pemeriksaan. Mereka dijerat pasal 303 Bis KUHP dan terancam hukuman pidana empat tahun penjara. Hingga saat ini, proses pemeriksaan ketiganya masih terus berlangsung.(www.beritajakarta.com)

Pembuatan E-KTP


Sebanyak 2.273.619 dari 7,4 juta penduduk DKI Jakarta wajib KTP hingga saat ini belum datang untuk mengurus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Program tersebut sebenarnya telah bergulir sejak pertengahan tahun lalu, namun karena belum seluruhnya mengurus diperpanjang hingga akhir April 2012.

Kepala Bidang Data dan Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Akbal, mengatakan warga yang belum mengurus e-KTP faktornya bermacam-macam di antaranya tidak dikenal, pindah tempat tinggal tanpa lapor dan sebagainya.“Ya ada sekitar 2,2 juta atau 30,43 persen penduduk DKI Jakarta yang tidak jelas keberadaannya,” katanya, Senin (27/2).

Dijelaskan Akbal dari 7.472.259 jiwa penduduk DKI wajib KTP yang diberikan undangan untuk mengurus e-KTP di kelurahannya masing-masing, yang datang baru 5.198.640 jiwa. "Penduduk tersebut tersebar di 6 wilayah DKI Jakarta. Tiga terbesar, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan," jelasnya.

Ia merinci sebanyak 665.842 jiwa atau 30,98 persen tinggal di Jakarta Timur, disusul Jakarta Barat dengan 495.046 jiwa atau 30,15 persen, dan Jakarta Selatan 443.130 jiwa atau 28,30 persen.

"Sementara 406.667 jiwa atau 32,43 persen tinggal di Jakarta Utara, 258.600 jiwa atau 30,69 persen di Jakarta Pusat dan 4.134 atau 23,74 persen di Kepulauan Seribu," ujarnya.

Kondisi tersebut menurut Akbal jelas mengkhawatirkan, oleh karenanya pihaknya melakukan perpanjangan waktu sampai April 2012. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang telah diserahkan ke KPU DKI Jakarta. “DP4 sekarang merupakan data yang lebih baik dibandingkan dengan DP4 dalam pesta demokrasi sebelumnya dikarenakan secara bersamaan ada program nasional e-KTP,” ucapnya.

26 Feb 2012

Wajah Asli Dibalik Topeng Agama

Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, Jakarta menjadi saksi bisu pendirian Front Pembela Islam (FPI). Di lokasi itu, tanggal pada kalender-kalender yang ada pada waktu itu menunjukan 17 Agustus 1998. Sejumlah Ulama, Habib, Mubaligh, para petinggi militer termasuk Kapolda Metro Jaya saat itu, Nugroho Djayoesman, mendeklarasikan FPI. Momen tersebut disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek.
Lengsernya Soeharto menjadi cela oleh para Deklarator FPI untuk beraktifitas. Pendirian organisasi yang dipimpin oleh Mohammad Rizieq Shihab tujuannya menegakan hukum Islam di Indonesia. Kegiatan tidak bakalan ditolelir oleh Pemerintahan Orde Baru yang berkuasa selam 32 tahun.
Prahara politik pada tahun 1998 dimanfaatkan oleh FPI untuk menuntut kembali pengembalian tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yakni “Ketuhanan dengan Menjalankan Syari’at Islam bagi Pemeluk-pemeluknya”. Hal ini didasari oleh pihak FPI melihat bahwa konsep demokrasi refresentatif yang dijalankan di Indonesia telah gagal. Tidak pernah berjalannya fungsi strategis negara dalam menjamin kesejahteraan ekonomi membuat FPI bergerak.
Ormas pembela Islam ini kini telah berusia sekitar 12 tahun. Segala tindakan-tindakan yang dilakukan menuai kritik di kalangan masyarakat. Rentetan kasus kekerasan mewarnai perjalanan FPI. Upaya penegakan syariat Islam dengan menyerang tempat-tempat yang dituduh melakukan kegiatan maksiat. Menurut Andreas Harsono, penulis buku “Agama Saya Adalah Jurnalisme”, pada suatu kesempatan di Makasaar, FPI ini sering melakukan tindak-tindakan main hakim sendiri. Membubarkan kegiatan peringatan Hari AIDS sedunia di Makassar juga pernah dilakukan. Walaupun kegiatan itu telah mengantungi izin kegiatan dari pemerintah setempat dan kepolisian.
Diakui oleh lulusan Harvard University tersebut bahwa FPI tidak seharusnya melakukan hal yang melanggar hukum. “Saya tahu bahwa banyak hukum di Indonesia yang tidak ditegakkan dan tidak sempurna, tapi bukan berarti bahwa itu harus dilakukan dengan hal yang salah”, lanjutnya.
Siapakah FPI ini dan siapakah yang ada dibalik mereka sampai mereka terlihat seperti tak tersentuh hukum.

Relasi FPI dengan Militer
Proses pendekalarasian FPI yang diikuti beberapa petinggi militer serta Kapolda Metro Jaya memberikan gambaran kedekatan dengan militer. Dalam Buku “Konflik dan Integrasi AD” yang ditulis oleh mantan Kepala Staf Kostrad, Kivlan Zen bisa dilihat relasi tersebut. Kedekatan tersebut tak terlepas dari pembentukan Pam Swakarsa—Massa pendukung Sidang Istimewa MPR tahun 1998. Pangab Jenderal Wiranto yang tak berdaya menahan desakan untuk mengganti Pemerintahan Habibie. Pengawalan transformasi demokratis, termasuk perubahan jadwal Pemilu yang tadinya tahun 2002 menjadi 1999. Melalui Sidang Istimewa MPR.
Mayjen Kivlan Zen diperintahkan untuk menghadap ke Jendral Wiranto . Kivlan Zen diminta untuk mengerahkan massa pendukung SI MPR. Ini karena Wiranto mengganggap Jendral ini bisa merebut Kantor di Senayan yang telah dikuasai massa pada bulan Mei 1998.
“Ini perintah Presiden Habibie” kata Wiranto.
Pendanaan ia diminta berhubungan dengan Setiawan Djodi, pengusaha, dan Jimly Asshidiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, yang saat itu menjadi staff Habibie. Kucuran Dana mengalir dari mantan personil Kantata Taqwa, Setiawan Djodi.
Kelompok Islam Garis Keras ini juga pernah diisukan dekat dengan Letjen Prabowo Subianto. Kontrak politik Islam Prabowo berhasil merekrut Jendral Feisal Tanjung dan Jendral Hartono, dua jendral yang berkuasa ketika itu. Mereka berdua tiba-tiba jadi Jendral Muslim, yang kesana kemari memakai baju koko dan kopiah. Lalu, Prabowo dan Hartono mendirikan Center Policy for Development Studies (CPDS).
Lembaga ini merekrut jendral-jendral Islam seperti Mayjen TNI Mulkis Anwar, dan Brigjen TNI Robik Mukav, Mayjen TNI Fachrul Razi, dan Brigjen TNI Kivlan Zen. Jaringan para jendral ini dibina Prabowo dan dihubungkannya dengan kelompok-kelompok Islam garis keras binaan Prabowo. Tapi tak ada yang bisa membuktikan strategi politik Prabowo yang mengunakan kelompok ini. Tudingan bahwa FPI terlibat kerusuhan Mei hingga kini masih menjadi misteri. Pastinya Kivlan Zen menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad di masa mantan Menantu Soeharto itu menjadi Panglima Kostrad.
Kehadiran sekitar 30.000 massa yang dikerahkan oleh Kivlan Zen mengangkat kembali semangat tentara yang menjaga SI MPR. Konflik serta benturan langsung dengan mahasiswa dan masyarakat telah melemahkan moral para prajurit. Massa pendukung ini disiapkan untuk menghadang gerakan dari mahasiswa dan masyarakat. Aparat seolah-olah akan datang melerai jika terjadi benturan.
Diadakan rapat dengan pimpinan ormas Islam dan pondok pesantren pada 4 November 1998, termasuk FPI. Akan dikerahkan massa tambahan sebesar 30.000 orang lagi untuk datang ke Jakarta. Massa sebagian besar datang dari Banten. Disamping beberapa wilayah Jabotabek, Jawa dan Lampung. Seluruh gabungan massa pendukung ini melakukan apel di parkir timur Senayan dipimpin Panglima Divisi Kiblat (Komite Islam Bersatu Penyelamat Konstitusi), Daud Poliraja.
Saat pertemuan di rumah dinas Jendral Wiranto pada 9 November 1998. Hadir selain tuan rumah juga Kapolda Mayjen (Pol) Nugroho Djayoesman, Kivlan Zen, dan Pangdam Jaya, Jaja Suparman. Disepakati Pam Swakarsa akan berada di depan berhadapan dengan massa, jika terjepit maka pasukan Kodam Jaya akan mengamankan. Namun dalam praktek justru Pam Swakarsa dipukul mundur oleh pasukan Marinir, karena mereka tidak diberitahu sebelumnya.
Selama berlangsung SI MPR kerap terjadi bentrokan antara Kiblat—oleh Nugroho Djayoesman diubah namanya menjadi Pam Swakarsa—dengan massa mahasiswa atau masyarakat penentang Sidang Istimewa. Banyak berjatuhan korban dari pihak Pam Swakarsa yang terbunuh. Dikeroyok massa yang menolak Sidang Istimewa.
KH. Abdurahman Wahid yang terpilih menjadi Presiden meminta laskar ini membubarkan diri. Beberapa yang tinggal dan terutama dari daerah Banten dan sekitar Jabotabek terutama etnik Betawi banyak melebur ke dalam laskar-laskar seperti FPI, atau laskar komunitas seperti Front Betawi Rempug (FBR).
Bantahan kedekatan FPI dengan petinggi militer dan polisi tidak bisa lagi dilakukan. Lihat saja ketika anggota laskar bersenjata pentungan dan golok menyerbu kantor Komnas HAM saat itu. Mereka menolak pemeriksaan Komnas HAM terhadap Jendral Wiranto tentang keterlibatannya dalam Pelanggaran HAM Timor Timur.
Mantan Kapolda Metro Jaya Nugroho Djayoesman dalam memoarnya “Meniti Gelombang Reformasi” mengatakan kedekatannya dengan FPI dalam rangka tugas pembinaan. Ia bukan Jendral Taliban sebagaimana dituduhkan orang. Menurutnya “Betapapun sepak terjang meresahkan masyarakat, organisasi seperti FPI semestinya dirangkul dan diajak bicara mengenai persoalan sosial-kemasyarakatan yang terjadi”.
Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Timur Pradopo pada satu kesempatan mengatakan FPI bisa diberdayakan membantu keamanan. “Saya kira, sebagai anggota Polri, apalagi pimpinan, perlu menjalin hubungan dengan semua tokoh masyarakat yang bisa membantu memelihara keamanan,” kata mantan Kapolda Metro Jaya ini. Namun Timur membantah anggapan ia bersikap lembek saat menghadapi FPI. Saat rangkaian kasus kekerasan yang dilakukan oleh FPI Jenderal Bintang Empat ini. Menurutnya, kejadian yang terjadi selama ini merupakan ulah oknum perorangan yang mengatasnamakan ormas tertentu. “Ada ketentuan yang mengatur. Kalau perorangan saya kira tidak menyangkut organisasi. Jadi selama ini kan perorangan,” tambahnya.

Pemahaman Soal Agama Yang Tidak Benar
Menurut Muhammad Habieb Rizieq, pendiri dan sekaligus Ketua FPI, berdirinya FPI merupakan upaya untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Rizieq dalam salah satu kesempatan mengatakan bahwa banyak aktivis Islam yang menentang maksiat seperti judi, prostitusi, dan minuman keras, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk itu ia akan mewujudkan mimpi tentang negara Islam, dengan konsekuensi apapun. Jelas ia menyimpan kekaguman dengan Taliban, dan secara tidak langsung mengambil ide Taliban tentang penyelanggaraan syariat Islam. Pada awal pembentukan FPI, ia berbicara tentang penggalangan potensi kekuatan umat untuk menggusur masyarakat yang sekuler.
Dilain pihak Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Qasim Mathar mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh FPI berdasarkan pandangan agama itu tidak benar. Walaupun mengganggap FPI sebagai saudara sesama muslim. Kritik tetap dilontarkan terhadap Ormas yang gampang melakukan tindakan kekerasan. “Sekalipun kita berbeda, perbedaan yang dianggap oleh masing-masing prinsipil tidak boleh mengambil langkah kekerasan,” Ungkap pria kelahiran Makassar, 21 Agustus 1947 ini.
Terkait simbol-simbol Islam yang digunakan oleh FPI ditanggapi oleh pria yang menyelesaikan Program Doktoralnya di IAIN Syarif Hidayatullah tahun 1997. Nama “pembela” yang digunakan oleh FPI menunjukan bahwa seakan-akan Islam selalu dipojokan. Menurutnya, Al-Quran telah menjelaskan bahwa Allah SWT sendiri yang akan memelihara Islam. Kalau umat Islam sendiri merasa membela dengan cara yang tidak mencitrakan hal yang baik seperti dengan kekerasan. “Berarti itu tidak membela, tapi justru merusak nama Islam,” paparnya. Pemamparan senada pun diuraikan lebih rinci oleh Kyai Haji Abdurarahman Wahid dalam bukunya “Tuhan Tidak Perlu Dibela” yang diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta pada tahun 1999.(www.catatankaki.org)

Eksistensi Terancam, FPI Minta Dukungan Hasyim Muzadi


Sejumlah tokoh dari DPP Front Pembela Islam (FPI), menyambangi kediaman mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi di Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat. Agenda pertemuan tertutup tersebut membahas mengenai eksistensi FPI saat ini yang mendapat sorotan dari masyarakat luas.
 
Ketua Dewan Bidang Dakwah PP FPI Habib Muhsin Ahmad Al-Attos mengungkapkan, agenda kedatangannya di kediaman Hasyim Muzadi dalam rangka membahas eksistensi FPI saat ini. “Agenda kita bersilaturahmi ke KH. Hasyim Muzadi. Yang kita bicarakan mengenai keberadaan FPI saat ini,” terangnya kepada wartawan, Minggu (26/02/12).
 
Dalam pertemuan tertutup tersebut, tampak juru bicara FPI Munarman, anggota DPD RI AM Fatwa, artis Rhoma Irama dan pengurus FPI. Sementara itu, Anggota DPD RI AM Fatwa, juga mengaku kedatangannya dalam rangka membahas permasalahan secara nasional tentang goncangan yang terjadi di lingkungan bangsa dan negara.
 
“Apa yang disebut kekerasan tidak di monopoli FPI. Sikap yang mencerminkan premanisme juga terjadi pada peristiwa politik hampir di semua Pilkada. Saya menyayangkan, kenapa menyangkut FPI jadi berita nasional dan internasional.
 
Sementara itu, Hasyim Muzadi tidak banyak berkomentar mengenai kedatangan FPI tersebut. Dia menyebutkan sebagai bagian dari silaturahmi. “Saya menerima kedatangan sejumlah tokoh agama dari FPI, AM Fatwa dan Rhoma Irama. Silahkan saja tanyakan pada mereka isi agendanya,” papar Hasyim.(www.okezone.com)

Sosialisasi Naik Transjakarta Gratis Harus Diperluas


Pemerintah Daerah DKI Jakarta didorong untuk melakukan sosialisasi program naik bus Transjakarta cuma-cuma secara lebih luas. Program yang dilakukan pertama kali pada Minggu (27/2/2012) tak tersosialisasi dengan baik. Sejumlah warga yang ditemui di halte bus Transjakarta mengaku tak mengetahui infomasi program yang bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum. "Saya tidak tahu hari ini naik Transjakarta gratis," ujar Fitri (28) kepada Kompas.com di halte Dukuh Atas, Jakarta, Minggu.
Karyawati perusahaan swasta di bilangan Blok M ini baru mengetahui program ini ketika dirinya tiba di halte transit tersebut. Kendati demikian, dirinya menyambut baik program tersebut. Hanya saja, dirinya meminta pihak Badan Layanan Umum Transjakarta mengantisipasi membludaknya penumpang.
Sama seperti Fitri, Hadi (36) pun mengaku baru mengetahui program yang berlangsung selama satu hari penuh tersebut. Hadi meminta sosialisasi dilakukan lebih lama dan lebih meluas hingga ke kawasan rumah penduduk. "Kan tidak semua orang membaca berita," begitulah argumen Hadi, yang juga karyawan di kawasan Grogol.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, pemda akan mengadakan program serupa pada tahun ini. "Kami merencanakan pada saat HUT Jakarta tanggal 22 Juni 2012 nanti, warga Jakarta kembali dapat menikmati program gratis naik bus Transjakarta dalam satu hari penuh. Kami harapkan bus Transjakarta bisa menjadi pilihan warga untuk mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya," ujar Foke ketika membuka program ini di halte Tosari Jakarta.(www.kompas.com)                           

Tanah Papua Siap Terima GKI Yasmin


Masalah kebebasan beragama yang dihadapi oleh umat GKI Yasmin tak kunjung usai. Bahkan, hingga Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa pihak GKI Yasmin Bogor yang memperoleh hak kepemilikan tanah pun, mereka tetap tak diizinkan beribadah di dalam gerejanya.
Romo Edy Purwanto Pr dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) mempertanyakan apa yang salah ketika Pancasila mempersilakan ada lima agama di Indonesia. Mengapa umat Kristiani dalam hal ini GKI Yasmin tidak mendapatkan keadilan untuk beribadah. "Kita sama-sama berdoa kepada Tuhan, sama-
sama membutuhkan tempat ibadah, lalu kenapa kita tidak boleh beribadah di tempat ibadah sendiri," ujarnya di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (15/2/2012).
Selain itu, Pendeta Jemima Krey, Wakil Ketua Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, turut mengungkapkan kekecewaannya di hadapan para hakim konstitusi dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ia mengutuk negara yang terkesan melakukan pembiaran terhadap ketidakadilan yang terjadi atas GKI Yasmin.
"Kenapa saudara-saudara kami di tanah Jawa ini tidak bisa beribadah. Kita sama-sama percaya Tuhan, di Papua tidak ada satu pun larangan bagi agama lain untuk beribadah. Mengapa di sini saudara-saudara kami diperlakukan tidak adil hanya karena ingin beribadah. Negara ini mau apa? Apa yang diinginkan dari kami," ujarnya.
"Kalau di sini tidak mau terima saudara-saudara kami GKI Yasmin, Tanah Papua terbuka untuk mereka datang dan beribadah. Tolong pemerintah selesaikan ini dan berikan kemerdekaan untuk kami," katanya.
Suasana sempat hening saat pendeta yang baru saja tiba dari Papua hanya untuk menemui Mahfud MD itu mengungkapkan kekecewaannya. Suaranya bergetar menahan tangis dan kekecewaan. Para tokoh agama ini mengungkapkan isi hati mereka kepada Mahfud MD yang selama ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang dihormati masyarakat dan berpikir kritis.
Menurut Pendeta Shepart Supit, lebih kurang 1.000 gereja ditutup dengan alasan yang tak masuk akal sejak beberapa tahun lalu. Padahal, pembangunan rumah ibadah lain pun belum tentu dapat mengantongi izin. Merasa didiskriminasi, para tokoh ini meminta Mahfud mengulurkan tangan untuk membantu memberikan keadilan bagi umat Kristiani.
"Almarhum Gus Dur pernah bergurau mengatakan, masjid di kampung halamannya dibangun tidak ada izin. Namun, untuk kami, surat izin ini dibuat semacam surat sakti. Segala macam alasan dan cara digunakan agar kami tidak memperoleh kebebasan beragama. Dihambat oleh banyak hal," terangnya.
Para tokoh agama ini merasa kehilangan arah untuk mencari keadilan dan kebebasan beragama. Pembuat keputusan tertinggi di MA pun telah mengeluarkan putusan, tetapi itu tak meruntuhkan kekerasan hati Wali Kota Bogor dan sejumlah kelompok yang mengusik GKI Yasmin.
"Umat Kristen mentok dalam memperjuangkan hak konstitusi kami sebagai warga negara. Apa lagi yang diinginkan negara ini," ungkap Pendeta Shepart Supit. 

23 Feb 2012

Wisata Kuliner di Benhil dan Sarinah

Susah cari makan di Jakarta dan seputaran Bendungan hilir dan Sarinah? Ini dia, Tempat Makan Hemat & Enak yang wajib kamu coba

  1. NASI GORENG BUMEN : di Jalan Pejompongan Raya : Nasi Goreng dimasak dengan arang.
  2. AYAM GORENG SAMBAL SETAN : di depan Rumah Susun Pejompongan : Sambalnya benar-benar buat kesetanan.
  3. AYAM PENYET BENHIL : Di depan 7 Eleven Benhil : Sambal Terasinya Juara.
  4. BUBUR CIREBON : bersebelahan dengan Ayam Penyet Benhil.
  5. SATE PADANG TAKANA JUO : Depan Pasar Benhil.
  6. GUDEG PEJOMPONGAN : di Jalan Bendungan Hilir.
  7. LONTONG PADANG & KAMPIUN : Di dalam Pasar Benhil
  8. NASI PADANG SURYA : di Jalan Bendungan Hilir.
  9. NASI GORENG & SATE KAMBING BUMEN : Di Jalan Pejompongan.
  10. SATE TEGAL SADJIM : Jalan Danau Tondano
  11. NASI GORENG KAMBING KEBUN SIRIH, Di Jalan Kebun sirih raya disamping Bank Mandiri
  12. MIDORI, Masakan khas jepang di jalan wahid hasym.
  13. WARUNG DESA, di Jln Sabang raya
  14. Rumah Makan Ampera, Di jalan Sabang Raya. 
Mari coba makan di daerah tersebut, wowowo sungguh nikmat dan murah meriah...


Selamat Mencoba.

20 Feb 2012

Kemenparek Jangan Abai Industri Kreatif Berbasis Desa

Jakarta : Anggota DPR mendesak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparek) untuk lebih progresif dalam mengembangkan desa kreatif.
“Selama ini pemerintah selalu fokus pada pengembangan industri besar, sementara industri kreatif yang berbasis desa diabaikan,” kata anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Rohmani di Jakarta, Minggu (19/2), setelah mengunjungi beberapa desa yang memiliki kretivitas tinggi.
Padahal, menurut Rohmani basis perekonomian nasional banyak ditopang ekonomi kecil yang berbasis desa.
“Ini perlu diperhatikan. Apalagi sudah ada Kemenparek yang seharusnya memiliki perhatian terhadap hal ini,” kata anggota Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, olahraga, kebudayaan dan paiwisata itu.
Menurut dia, apabila desa kreatif ini dikembangkan maka banyak hal yang bisa diambil manfaatnya. Diantaranta akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa yang dalam jangka panjang akan mengurangi urbanisasi.
Manfaat lainnya adalah menjadikan desa kreatif sebagai tujuan wisata baru. Dicontohkan, di Desa Pare, Kediri Jawa Timur, lebih dikenal sebagai perkampungan kursus bahasa Inggris.
Di Klaten, Jawa Tengah, ada desa perajin rotan dan masih banyak daerah lainnya di Tanah Air. Namun sayangnya perhatian pemerintah untuk mengembangkan desa-desa kreatif tersebut sangat minim, katanya.
“Pemerintah perlu membantu mereka dari sisi permodalan, manajerial, pengembangan teknologi, dan akses pemasaran. Pendampingan seperti ini yang mereka butuhkan,” tambah legislator dari Fraksi PKS itu.
Rohmani yakin bila desa-desa kreatif ini dikembangkan dengan serius oleh Kemenparek bukan tidak mungkin desa-desai lain akan memunculkan kreativitasnya.
Ke depan, kreativitas masyarakat desa yang harus ditonjolkan. “Ini tanggung jawab pemerintah sebagai pemicu,” katanya.

17 Feb 2012

Anggota FPI Datangi Kantor Penghubung Kalteng


 Sekitar 150 anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Jalan Kembang I, Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (17/2). Kedatangan ratusan anggota FPI tersebut terkait aksi penolakan massa terhadap pembentukan FPI yang terjadi di Palangkaraya beberapa waktu lalu.


Ketua FPI DKI, Habib Salim Al-Attas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Selon, mengungkapkan, kedatangan anggota FPI ke kantor tersebut bukan untuk melakukan tindakan anarkis, namun sebagai protes atas penolakan massa yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu. "Gubernur Kalimantan Tengah dan aparat terkait di sana juga harus bertanggung jawab atas adanya aksi penolakan tersebut," tegasnya, Jumat (17/2).
Kedatangan massa FPI itu membuat warga sekitar tampak bersiaga di lingkungan pemukiman mereka masing-masing. "Kami jaga-jaga saja. Mereka mau datang silakan saja, asal jangan anarkis," Rudi (40), salah satu warga yang tinggal di RT 007/01 Kelurahan Kwitang. 

Pdari hasil pantauan,  ratusan massa FPI mulai berdatangan di depan kantor tersebut sekitar pukul 15.40. Sesampainya di lokasi, mereka langsung berorasi di badan jalan. Massa yang mengenakan pakaian serba putih ini datang dengan menggunakan sepeda motor. Sementara itu, ratusan aparat keamanan dari Polsek Senen, Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya tampak bersiaga di lokasi menjaga jalannya aksi. Akibat aksi itu, arus lalu lintas di sepanjang Kramat Kwitang tersendat.(beritajakarta.com)

18 Kebiasan Buruk yang Membuat Anda Susah Kaya

Jakarta - Uang sering membuat orang pusing dari waktu ke waktu. Beberapa orang berusaha melakukan hal yang bisa membuat uang semakin berharga, namun beberapa orang justru malah membiarkan uangnya hilang begitu saja.

Salah satunya adalah dengan melakukan beberapa hal tidak menguntungkan, seperti pemborosan dan tidak pernah menabung atau berinvestasi. Hal-hal percuma seperti ini yang membuat orang tidak sadar kalau kekayaannya akan lenyap dalam waktu singkat.

Berikut ini beberapa hal yang harus anda hindari atau berhenti lakukan jika sudah terjadi, karena bisa mengancam kesehatan finansial anda.(freefrombroke.com)

1. Tidak punya anggaran

Tidak punya anggaran sama sekali bisa berbahaya bagi kondisi finansial anda. Jangan sampai anda memutuskan untuk "pakai saja dulu uangnya, baru nanti kita hitung di akhir bulan."

2. Tidak punya gambaran untuk pengeluaran bulanan

Belum punya catatan anggaran, setidaknya anda harus punya perkiraaan biaya pengeluaran per bulan. Gambaran dan catatan pengeluaran itu perlu karena akan ada beberapa biaya yang sering tanpa sadar anda keluarkan.

3. Tidak punya investasi yang menghasilkan

Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada kondisi finansial anda karena akan segera mati jika tidak punya satu pun investasi yang menguntungkan, minimal yang bisa menghasilkan uang meski hanya sedikit. Jangan pakai internet hanya untuk belanja online, tapi juga cari informasi mengenai instrumen investasi, dan berinvestasilah!

4. Tidak menyadari perkembangan ekonomi terkini

Meski mereka mendewakan uang (untuk dihambur-hamburkan), orang yang boros tidak akan tahu mengenai perkembangan ekonomi terakhir. Eropa krisis, oh? Indonesia masuk investment grade, apa itu? Barulah setelah uangnya habis, mereka sadar bahwa kelakuannya sia-sia.

5. Tidak menikmati karirnya tapi diam saja

Jika anda tidak suka dengan karir yang anda jalani, jangan diam saja, masih banyak pilihan karir di luar sana yang siap anda garap. Jika diteruskan, selain tidak produktif juga tidak membuat anda nyaman dalam mencari uang.

6. Tidak punya prioritas dalam finansial

Tentu saja, hal pertama yang dia lihat akan dia beli untuk orang-orang yang suka boros. Mereka tidak punya prioritas dalam hidupnya, bahkan untuk menabung sekalipun.

7. Sering ganti-ganti mobil

Membeli mobil, baik itu kredit atau tunai sebaiknya dilakukan dengan rencana jangka panjang. Jangan sampai, anda cuma membeli mobil dengan perkiraan kalau anda bosan tinggal beli lagi. Jangan biarkan perasaan gengsi anda menang dalam posisi seperti ini. Tak usah sombong karena tidak bagus secara finansial.

8. Tidak merawat barang

Orang yang boros tidak hanya karena sering menghamburkan uang, tidak menghargai barang yang dibeli pakai uang termasuk pemborosan. Bahkan, orang yang malas merawat barang biasanya tidak mau memperbaiki sesuatu jika rusak, tapi memilih untuk beli yang baru. Itulah kenapa biasanya mereka punya mobil baru, komputer baru, handphone baru.

9. Membeli TV layar datar berukuran raksasa

Semua orang pasti ingin tv raksasa di rumah supaya bisa merasa punya bioskop pribadi. Tapi, kalau anda berpikir jernih, uangnya bisa dipakai untuk keperluan lain. Tak perlu memaksakan diri sampai mencicil segala. Memangnya tidak ada layar datar yang berukuran lebih kecil? Dan bukankah tv tabung juga masih tersedia? Atau anda merasa ketinggalan jaman dengan tv model lama?

10. Langganan TV Kabel Premium

Siapa yang tidak suka dengan acara-acara HBO atau Fox? Sah-sah saja jika anda ingin berlangganan channel tersebut, tapi jangan sampai anda ingin berlangganan seluruh channel yang disediakan oleh operator kabel.

Bahkan, mereka akan memaksa anda berlangganan secara paket karena lebih murah, padahal tidak. Akui saja, tidak mungkin semua channel lainnya anda tonton juga setiap hari. Alangkah sayangnya jika anda menghabiskan Rp 1 juta sebulan hanya untuk tv berlangganan.

11. TV di setiap ruangan

Setelah punya tv raksasa dan TV berlangganan yang cukup mahal, anda masih ingin menikmati semua salurannya di setiap ruangan, maka anda memutuskan membeli TV untuk disimpan di tiap sudut rumah. Anda pasti senang menonton TV sampai tidak rela untuk ketinggalan setiap acaranya.

12. Sering makan di luar

Selain tidak sehat bagi tubuh, sering makan di luar juga membahayakan kesehatan finansial anda. Jangan sampai anda terbiasa disajikan makanan oleh orang lain padahal anda atau istri anda bisa menyiakan sendiri, dengan harga yang lebih murah.

13. Berganti-ganti ponsel

Sudah jelas, sering berganti-ganti ponsel (apalagi mengejar tren model terbaru) adalah pemborosan nomor wahid. Jika dipikir baik-baik, harga produk elektronik yang sudah dibeli tidak pernah naik, berbeda dengan rumah atau tanah.

Nilai barang yang anda beli akan berkurang seiring waktu. Anda akan sangat rugi kalau mencicil ponsel, begitu lunas, nilai sebenarnya sudah jauh berkurang dari harga awal. Biasanya, orang-orang seperti ini selalu mengaku tidak rugi karena mendapat kepuasan dari gonta-ganti ponsel.

14. Tidak pernah berolahraga

Apa hubungannya berolahraga dengan kondisi keuangan? Banyak. Tubuh yang sehat adalah aset yang harus dijaga baik-baik. Semakin anda sehat, semakin banyak kesempatan mencari uang. Jika anda sakit-sakitan, selain susah mencari uang juga anda harus mengeluarkan uang banyak untuk biaya perawatan.

15. Sering belanja baru bermerek terkenal

Pakaian terbaru dengan merek terkenal selalu menjadi musuh finansial anda. Jangan sampai tergoda dan terjebak untuk membelinya kecuali anda benar-benar butuh. Anda butuh merek? Mungkin saja, untuk mereka yang ingin dipandang oleh orang lain. Sesuaikan merek dengan kebutuhan.

16. Banyak beli hadiah untuk hari raya

Pernah dengar cerita orang yang terjerat utang kartu kredit hanya gara-gara lebaran kemarin terlalu banyak membeli barang untuk dibagi-bagi keluarga dan tetangga di kampung? Berbagi itu indah dan menghubungkan tali silaturahmi, tapi bukan berarti anda harus berkorban begitu banyak bukan?

17. Upgrade komputer setiap tahun

Orang yang boros senang mengganti-ganti komponen komputer sesering bayi mengganti popok. Mereka selalu punya alasan untuk membeli komponen baru setiap beberapa bulan sekali. Ya anda betul, komputernya bahkan tidak dipakai untuk membantu pekerjaan.

18. Punya banyak gadget

Punya banyak alat-alat elektronik (gadget) yang terkadang dengan fungsi yang sama. Ingin dengar musik, punya iPod atau MP3 player. Ingin main game, punya iPod Touch atau Sony Playstation Portable (PSP). Ingin berselancar di internet, punya iPad atau Samsung Galaxy Tab. Ingin baca buku, punya Kindle atau Kobo eReader. Kalau dipikir-pikir, semua fungsi tersebut bisa ditemukan di satu ponsel pintar saja.

Kesimpulan:

Kebiasan-kebiasaan seperti ini merupakan kabar buruk bagi kondisi finansial anda. Jika setelah membaca ini anda menemukan poin yang ternyata pernah anda lakukan, evaluasi kembali dan lakukan perubahan positif dalam hidup anda.

Daftar Gaji Baru PNS, Anggota TNI & Polri

Jakarta - Pada 6 Februari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) soal Perubahan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan anggota Kepolisian Republik Indonesia. Berapa gaji mereka yang baru?

Dalam PP bernomor 15, 16, dan 17 Tahun 2012 dikatakan kenaikan gaji baru PNS, anggota TNI dan Polri berlaku sejak 1 Januari 2012. Pada penjelasan PP itu disebutkan kenaikan gaji tersebut dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna, serta kesejahteraan PNS, anggota TNI dan Polri.

Seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet,  PP baru itu menyebutkan, kini gaji pokok terendah PNS sebelum remunerasi adalah Rp 1.260.000 (untuk golongan 1a masa kerja 0 tahun), anggota TNI dan Polri adalah Rp 1.325.000 (untuk prajurit satu dan bhayangkara dua dengan masa kerja 0 tahun). 

Gaji tersebut di luar tunjangan keluarga yang besarnya untuk istri/suami 10% dari gaji pokok dan anak 2% dari gaji pokok, tunjangan pangan sebesar nilai beras per 10 kg/orang, tunjangan jabatan untuk pejabat struktural maupun fungsional, tunjangan umum untuk yang tidak memegang jabatan struktural maupun fungsional.

Berikut rincian daftar gaji baru PNS, TNI, dan Polri:
  • PNS Golongan IIIa dengan masa kerja 0 tahun, gaji pokoknya Rp 2.046.100 (sebelumnya Rp 1.902.300) dan tertinggi IIId dengan masa kerja 32 tahun adalah Rp 3.742.300 (sebelumnya Rp 3.332.000)
  • PNS Golongan IVa masa kerja 0 tahun adalah Rp 2.436.100 (sebelumnya Rp 2.245.000), sedang tertinggi untuk golongan IVe masa kerja 32 tahun adalah Rp 4.608.700 (sebelumnya Rp 4.100.000).
  • Prajurit dua TNI atau bhayangkara Polri dengan masa kerja 0 tahun gaji pokoknya adalah Rp 1.325.000 (sebelumnya Rp 1.230.000)
  • Prajurit TNI dengan pangkat kopral kepala atau prajurit Polri dengan pangkat ajun brigadir polisi dengan masa kerja 32 tahun menerima gaji pokok Rp 2.365.600 (sebelumnya Rp 2.134.600).
  • Perwira pertama TNI dengan pangkat letnan dua atau inspektur polisi dua masa kerja 0 tahun menerima gaji pokok Rp 2.198.400 (sebelumnya Rp 2.032.100)
  • Perwira pertama TNI dengan pangkat letnan dua atau inspektur polisi dua masa kerja 0 tahun menerima gaji pokok Rp 2.198.400 (sebelumnya Rp 2.032.100)
  • Perwira TNI dengan pangkat kapten atau ajun komisaris polisi dengan masa kerja 32 tahun memperoleh gaji pokok Rp 3.803.100 (sebelumnya Rp 3.385.000)
  • Perwira tinggi TNI dengan pangkat Brigjen, Laksamana Pertama atau Marsekal Pertama dan Polri dengan pangkat Brigjen dengan masa kerja 0 tahun menerima gaji pokok Rp 2.644.400
  • Perwira tinggi TNI dengan pangkat Laksama, Jendral dan Marsekal atau dengan Polri dengan pangkat Jendral dengan masa kerja 32 tahun memperoleh gaji pokok Rp 4.717.500 (sebelumnya Rp 4.072.000).

16 Feb 2012

Tiga 7-Eleven Terancam Ditutup

Keberadaan gerai minimarket yang juga merangkap kafetaria 7-Eleven (sevel) yang beroperasi tanpa dilengkapi perizinan juga ditemui di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Sedikitnya, tiga dari empat gerai sevel di wilayah ini diduga tidak dilengkapi izin. Jika tidak segera mengurus perizinan, ketiga gerai sevel itu terancam ditutup. Namun, upaya penindakan tersebut saat ini masih dalam pembahasan di tingkat kota. 

Kepala Sudin Pariwisata Jakarta Timur, Kris Irawan mengatakan, ke-3 sevel yang tidak dilengkapi izin itu terdapat di Jl Balai Pustaka Timur Rawamangun, Jl Raya Pahlawan Revolusi Pondokbambu, dan di Jl Raya Jatinegara Timur.

Kris menuturkan, seluruh sevel yang beroperasi harus mengantongi izin dari Dinas Pariwisata dan Kebuadayaan DKI Jakarta. Hal ini mengacu pada Pergub No 20 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Usaha Restoran Jenis Kafetaria. Sebab di setiap gerai Sevel terdapat kafetaria, meski berukuran mini.

"Seluruh perizinan restoran memang dikeluarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI. Namun perizinan lainnya dikeluarkan oleh unit terkait lainnya. Saat ini ke-3 sevel itu baru akan dibuatkan BAP (berita acara pemeriksaan) terkait masalah perizinannya. Jika mereka tak segera mengurus perizinan tentu akan ditindak tegas, seperti penutupan atau penyegelan. Lamanya penyegelan, sampai pengelolanya mau mengurus perizinannya," ujar Kris Irawan, Jumat (17/2). Namun, untuk tindakan penertiban, sepenuhnya akan diserahkan pada jajaran Satpol PP.

Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Sarpu mengatakan, sejauh ini pihaknya masih belum dapat melakukan penertiban terhadap ke-3 gerai sevel yang diduga tak memiliki izin tersebut. Sebab, sejauh ini hal tersebut masih dalam pembahasan di tingkat kota. "Ini masih dirapatkan di tingkat kota. Kami masih menunggu saja," tandasnya.

Rosa: Ada Menteri yang Minta Uang

Mindo Rosalina Manullang atau Rosa, terpidana kasus korupsi wisma atlet SEA Games 2011, berjanji akan membuka nama-nama pejabat di sejumlah kementerian, termasuk menteri, yang menerima aliran dana dari proyek yang dikerjakan perusahaan milik M Nazaruddin. Janji Rosa disampaikan penasihat hukumnya, Ahmad Rivai, ketika ditemui di Yogyakarta, Kamis (16/2/2012).
"Setelah saya yakinkan, Rosa akhirnya berani mengemukakan semua. Bahkan ia menceritakan pernah diminta ketemu pejabat ini, pejabat ini, di beberapa departemen. Ia mengatakan, ada menteri yang meminta uang. Rosa diminta menyampaikan permintaan itu pada Nazar," ujar Rivai tanpa menyebut siapa oknum menteri yang dimaksud.
Rosa juga menceritakan, saat diminta menemui menteri tersebut, ia langsung datang ke kediamannya. "Saya ditemui asistennya. Mereka meminta uang. Satu minggu kemudian telepon saya, kembali minta uang," ujar Rivai menirukan Rosa.
Rivai menyebut beberapa kementerian yang terkait sejumlah proyek yang ditangani Rosa, di antaranya Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans), termasuk Kejaksaan Agung.
Aliran dana ke sejumlah kementerian tersebut terkait proyek pembangunan Balai Latihan Kerja Tenaga Kerja Indonesia (BLKI) di Kemennakertrans, proyek Pelabuhan Indonesia (Pelindo), proyek PT Angkasa Pura, proyek pengadaan pesawat latih di Pondok Cabe (Tangerang), dan pengadaan laboratorium komputer di UNJ.

Pengakuan Rosa, menurut Rivai, akan menjadi pintu masuk untuk mengungkap lebih banyak pihak yang terlibat kasus korupsi terkait Nazaruddin. Oleh karena itu, Rosa harus mendapat perlindungan maksimal.
Beberapa pejabat di kementerian sempat berusaha mendekati Rivai. "Mereka mendekati saya lewat orang dekat saya dan partner saya. Saya tegaskan, saya akan terus ungkap kasus ini. Rosa hanya sebagai kurir, bukan inisiator pemberi uang. Dia hanya korban," katanya.

Eksploitasi Berahi Berjubah Wali

Habib muda yang sedang naik daun diadukan mencabuli puluhan jamaah pria remaja, dengan dalih doktrin ketaatan pada wali. Korban terindikasi kecanduan dan dikhawatirkan mengalami penyimpangan orientasi seksual. ***
Sepucuk surat panggilan dilayangkan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Surat yang diteken Ketua KPAI, Maria Ulfah Anshor, tertanggal 13 Februari 2012, itu ditujukan kepada Habib Hasan bin Ja'far Assegaf, beralamat di Jalan K.M. Kahfi, Gang Manggis, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dijadwalkan, pihak terpanggil diperiksa Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh, pada Jumat besok pukul 14.00 WIB.
Pemanggilan Hasan oleh KPAI itu terkait statusnya sebagai terlapor atas pengaduan yang cukup serius untuk seorang tokoh agama: "kekerasan psikis dan kekerasan seksual". Sebelumnya, pada 16 Desember, Hasan dilaporkan ke polisi atas tuduhan telah melakukan pencabulan. Namun, hingga pertengahan Februari, polisi belum juga memanggil dan memeriksa terlapor. Aparat penegak hukum itu kalah sigap ketimbang KPAI, yang langsung melayangkan pemanggilan setelah menerima pengaduan pada Selasa, 7 Februari.


Meski berusia muda, 38 tahun, dan namanya belum lama mencuat, Hasan Assegaf bukan sosok sembarangan. Ia ikon kunci Nurul Musthofa (NM), majelis taklim yang 10 tahun terakhir naik daun, menjadi magnet baru bagi puluhan ribu anak muda Jakarta dan sekitarnya.

NM masuk dua terbesar majelis taklim di Jakarta, selain Majelis Rasulullah pimpinan Habib Mundzir Al-Musawa. "Ciri khas Nurul Musthofa suka menggelar pengajian sambil menutup jalan raya," kata Usman Arai, salah satu perintis NM yang telah keluar tiga tahun silam. Itulah sebabnya, NM kerap menuai sorotan. Pengaduan pelecehan seksual ini menambah panas sorotan terhadap majelis pencinta habaib itu.

Korban yang mengadu adalah murid-murid lingkaran dekat sang habib. Sebagian malah kerabat sejumlah orang yang berperan penting dalam merintis pengembangan majelis itu. Empat di antaranya tercatat putra keluarga habaib. "Saya merasa sakit dan diinjak-injak. Rasanya muka saya seperti ditempeleng dengan kotoran sapi," kata Hasyim Assegaf, 48 tahun, seorang perintis NM, yang sepupu dan keponakannya jadi korban pencabulan.

Terbongkarnya skandal Hasan itu terpicu somasi yang dilayangkan Hasan kepada delapan orang, November 2011. Seorang pengusaha pencinta habib, sebut saja Edo, yang ditemui Gatra di rumah Hasyim Assegaf di Jagakarsa, menjelaskan bahwa masalah ini bermula ketika korban cabulan Hasan mengadu kepada kakak perempuannya. Si kakak mengadukan kepada guru mengajinya, Maryam, di Jagakarsa.

Maryam adalah menantu Haji Atung, sosok yang pada tahun 2000-an sempat menampung Hasan bin Ja'far di rumahnya. Setelah mendapat laporan, Maryam melarang muridnya datang ke NM. Berita ini menyebar ke beberapa pihak. Informasi itulah yang membuat Hasan gerah dan melayangkan somasi.

Dua orang yang turut disomasi adalah Maryam dan Usman Arai, orang yang pertama kali mendatangkan Hasan dari Bogor ke Jakarta. Mereka yang mendapat somasi kemudian sepakat membongkar kasus pelecehan seksual Hasan.

Pihak yang disomasi dan korban pelecehan Hasan sempat menghadap Habib Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam (FPI). Rizieq diminta menjadi penengah antara Hasan dan korban. Sebulan setelah menghadap Rizieq dan tidak ada kemajuan berarti, kasus ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya, karena ancaman pada korban dan keluarganya terus meningkat.

14 Feb 2012

DKI Jakarta Waspada terhadap Flu Singapura

Kasus flu Singapura yang mencuat di Kota Depok, Jawa Barat, juga menjadi perhatian serius Pemprov DKI Jakarta. Sebagai langkah antisipasi terhadap penyakit tersebut, seluruh puskesmas di DKI diminta siaga dan agar meningkatkan surveilans penyebaran virus flu Singapura sehingga dapat mendeteksi sedini mungkin dan mencegah perluasan virus tersebut di DKI Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, menegaskan sampai saat ini, pihaknya belum menemukan warga Jakarta yang terkena virus enterovirus atau flu Singapura. Biasanya, virus ini hanya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun dengan penyebaran penularan cukup cepat.
Kendati belum ada kasus flu Singapura di DKI, Dinas Kesehatan tetap melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus tersebut. Sebab, cukup banyak warga Depok yang bersekolah SD di DKI. Sehingga memungkinkan terjadinya penularan virus dari anak-anak tersebut.

Saat ini, Dinas Kesehatan DKI sudah mengumpulkan seluruh kepala puskemas dari 295 puskesmas kelurahan dan 44 puskesmas kecamatan dan tim surveilans penyakit menular di seluruh wilayah. Mereka diberikan instruksi untuk mengaktifkan terus deteksi penyakit menular khususnya penyakit Flu Singapura atau yang lebih dikenal dengan Penyakit Tangan Kaki Mulut (PTKM).

Selain diminta siap siaga menangani flu Singapura, tim surveilans puskesmas di masing-masing wilayah juga diminta langsung turun ke tempat tinggal pasien untuk melakukan pembersihan dengan antiseptik.

Puskesmas bersama suku dinas kesehatan juga harus melakukan penyuluhan ke SD-SD di wilayahnya. Karena virus ini selalu menyerang anak-anak. Jika ditemukan siswa yang terkena PTKM, anak itu harus diliburkan. Kemudian sekolah harus dibersihkan dengan antiseptik untuk mencegah penularan virus ke siswa yang lain,” ujarnya, Senin (13/2).

Dien juga meminta, jika masyarakat menemukan adanya kasus flu Singapura di pemukimannya, agar segera lapor ke puskesmas terdekat. Sehingga bisa ditindaklanjuti tim surveilans puskesmas dengan menangani langsung pasien serta melakukan pembersihan lingkungan sekitar.

“Pokoknya, kita lakukan deteksi seawal mungkin untuk mencegah penularan virus enterovirus. Meski virus ini tidak mematikan, namun penularannya sangat cepat. Pengobatannya pun cukup mudah, yaitu dengan obat panas, antibiotik dan antiseptik. Obat-obatan untuk penyakit ini sudah ada di puskemas. Jadi jangan takut,” tegasnya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan perkembangan penyakit HFMD (Hand Foot Mouth Disease) atau Penyakit Tangan Kaki Mulut (PTKM) atau flu Singapura, telah terjadi di kota Depok. Berdasarkan informasi per 10 Februari 2012, yaitu ditemukan peningkatan kasus suspek HFMD di Kecamatan Bojong Sari yang tersebar di 4 Kelurahan yakni Kelurahan Curug, Serua, Pondokpetir dan Bojongsari Baru yang berjumlah 34 kasus. Kasus terjadi pada anak usia 4 bulan-72 bulan dan kasus yang terbanyak pada usia 18 bulan 36 bulan, masing-masing sebanyak 3 orang.

Untuk mencegah penularan ke daerah tetangga, Tjandra merekomendasikan puskesmas agar selalu melakukan pemantauan kasus sampai 2 kali masa inkubasi terpanjang dari kasus yang terakhir muncul atau sekitar 12 hari. Selain itu, masyarakat juga diimbau selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Flu Singapura cukup sering ditemui pada anak dan bayi dengan masa inkubasi 3-7 hari. Penyakit ini ditandai dengan demam, rash dan blister di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut, tidak nafsu makan, malaise dan nyeri tenggorokan. Satu-dua hari setelah demam timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi di lidah, gusi dan bagian dalam mulut lain.

Tjandra menambahkan, penyakit ini tidak berat dan pengobatan hanya suportif serta akan sembuh dalam 7-10 hari. Penyebab HFMD adalah enterovirus secara umum, termasuk coxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus. Pada kejadian ini sangat jarang, HFMD akibat EV 71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis, seperi terjadi outbreak HFMD di Malaysia 1997 dan Taiwan 1998. Infeksi EV 71 dapat bermula dari saluran cerna yang kemudian sistemik dan menimbulkan gangguan neurologik. Sementara itu, HFMD akibat coxsackievirus A16 juga dapat menyebabkan meningitis.(www.beritajakarta.com)

Ini Dia Kasus-kasus Korupsi yang Menjerat Anggota DPR


Jakarta - Dari tahun ke tahun, selalu saja ada kasus-kasus korupsi yang menjerat anggota DPR oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak heran, pengajuan interpelasi tentang pengetatan remisi koruptor oleh Kemenkum HAM, banyak yang mengendus ada udang di balik batu, alias ada maunya. Nah, kasus-kasus korupsi apa saja yang menjerat anggota DPR?
Bahkan Barometer Korupsi tahun 2006 yang dikeluarkan Transparency International Indonesia (TII) menempatkan DPR sebagai lembaga terkorup. Posisi DPR melorot satu tingkat, ketika lembaga serupa kembali mengumumkan Indeks Barometer Korupsi Global 2007. 

Ini dia kasus-kasus yang menjerat dan membuat puluhan anggota DPR menjadi tersangka kasus korupsi di KPK: 

1. Kasus suap alih fungsi hutan lindung dan pengadaan SKRT Dephut

Kasus ini menjerat Komisi IV DPR tahun 2004-2009. Sebanyak 50 anggota Komisi IV DPR diduga menerima suap terkait alih fungsi hutan lindung menjadi Pelabuhan Tanjung Apiapi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. 

Komisi IV saat itu juga diduga menerima suap dari pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Departemen Kehutanan dari bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo.
Anggota Komisi IV DPR 2004-2009 yang terbukti di Pengadilan Tipikor pada tahun 2008, menerima suap alih fungsi hutan lindung dan SKRT Dephut adalah:
  1. Yusuf Erwin Faishal, Ketua Komisi, 4,5 tahun penjara karena membagi-bagikan uang suap alih fungsi hutan lindung. Bebas bersyarat pada 12 November 2011.
  2. Azwar Chesputra, 4 tahun penjara karena menerima suap dari pengusaha Chandra Antonio Tan Rp 450 juta (kasus alih fungsi hutan lindung) dan suap Sin$ 5.000 dari bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo (kasus SKRT Dephut).
  3. Hilman Indra, 4 tahun penjara karena menerima suap dari pengusaha Chandra Antonio Tan Rp 425 juta dan suap Sin$ 140 ribu dari bos PT Masaro, Anggoro Widjojo.
  4. Fahri Andi Leluasa, 4 tahun penjara karena menerima suap dari pengusaha Chandra Antonio Tan Rp 335 juta dan suap Sin$ 30 ribu dari bos PT Masaro, Anggoro Widjojo. 
  5. Al Amin Nasution, 8 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek alih fungsi hutan lindung menjadi pelabuhan Tanjung Api-api di Sumsel. Ia juga bersalah menerima uang dalam kasus alih fungsi hutan lindung di Bintan. Terakhir, Al Amin juga diketahui menerima uang dalam proyek pengadaan GPS di Departemen Kehutanan. Al Amin mendapat remisi 3 bulan penjara dalam remisi umum HUT RI ke-65 tahun 2010.
  6. Sarjan Tahir, 4,5 tahun penjara karena terbukti menerima hadiah sebesar Rp 5 miliar terkait proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-api di Sumatera Selatan. 
2. Kasus suap cek pelawat pemilihan Dewan Gubernur Senior BI 

Kasus cek pelawat ini terjadi pada 2004 lalu yang terungkap karena nyanyian mantan anggota Komisi IX dari PDIP, Agus Condro pada 2008 ke KPK. Sekitar puluhan anggota DPR periode 1999-2004 menerima suap cek pelawat yang diberikan oleh Nunun Nurbaeti. Suap itu pun terkait dengan pemenangan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Dalam kasus ini 30 anggota DPR periode 1999-2004 menjadi tersangka. 
Berikut daftar penerima cek pelawat yang namanya terungkap di Pengadilan Tipikor, beberapa di antaranya telah divonis.

Fraksi Partai Golkar

1. Hamka Yandhu Rp 2,25 miliar, divonis 2,5 tahun penjara
2. Baharuddin Aritonang Rp 350 juta, tersangka
3. Anthony Zeidra Abidin Rp 600 juta, tersangka
4. Ahmad Hafiz Zawawi Rp 600 juta, tersangka
5. Boby Suhardiman Rp 500 juta, tersangka
6. Paskah Suzetta Rp 600 juta, tersangka
7. Hengky Baramuli Rp 500 juta, tersangka 
8. Reza Kamarullah Rp 500 juta, tersangka
9. Asep Ruchimat Sudjana Rp 150 juta, tersangka
10. Azhar Muklis Rp 500 juta
11. TM Nurlif Rp 550 juta, tersangka
12. Marthin Bria Seran Rp 250 juta, tersangka

PPP

13. Endin AJ Soefihara Rp 500 juta, divonis 1 tahun 3 bulan penjara.
14. Uray Faisal Hamid Rp 250 juta
15. Daniel Tandjung Rp 500 juta, tersangka
16. Sofyan Usman Rp 250 juta, tersangka

PDIP

17. Dudhie Makmun Murod Rp 500 juta, divonis pidana penjara 2 tahun
18. Willem Tutuarima Rp 500 juta, tersangka
19. Sutanto Pranoto Rp 600 juta, tersangka
20. Agus Condro Prayitno Rp 500 juta, tersangka
21. Muhammad Iqbal Rp 500 juta, tersangka
22. Budiningsih Rp 500 juta, tersangka
23. Poltak Sitorus Rp 500 juta, tersangka
24. Aberson Sihaloho Rp 500 juta
25. Rusman Lumbantoruan Rp 500 juta, tersangka
26. Max Moein Rp 500 juta, tersangka
27. Jeffrey Tongas Lumban Rp 500 juta, terasangka
28. Matheos Pormes Rp 350 juta, tersangka
29. Engelina Pattiasina Rp 500 juta, tersangka
30. Suratal H W Rp 500 juta
31. Ni Luh Mariani Tirtasari Rp 500 juta, tersangka
32. Soewarni Rp 500 juta, tersangka
33. Panda Nababan Rp 1,45 miliar, tersangka
34. Sukardjo Hardjo Wirjo Rp 200 juta
35. Zederick Emir Moeis Rp 200 juta

Fraksi TNI/Polri

36. Udju Djuhaeri Rp 500 juta, divonis pidana penjara 2 tahun
37. R Sulistiyadi Rp 500 juta
38. Suyitno Rp 500 juta
39. Darsup Yusuf Rp 500 juta

3. Kasus Suap Wisma Atlet

KPK masih memproses indikasi tindak pidana korupsi dalam proses pengadaan proyek Wisma Atlet SEA Games senilai Rp 191 miliar itu. Pengadaan proyek ini setidaknya melibatkan DPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pemerintah daerah.

Ada 2 anggota DPR menjadi tersangka, mereka adalah:
  • M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum PD, terdakwa. Nazaruddin juga menjadi tersangka kasus pencucian uang untuk pembelian saham PT Garuda Indonesia
  • Angelina Sondakh, FPD, tersangka
  • Sedang anggota FPDIP I Wayan Koster, dicekal
4. Kasus korupsi dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID)

Anggota Badan Anggaran DPR dari FPAN Wa Ode Nurhayati menjadi tersangka dan ditahan KPK karena diduga telah menerima hadiah terkait pengalokasian anggaran proyek PPID senilai Rp 40 miliar untuk tiga kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. Ketiga kabupaten yakni Aceh Besar, Pidi Jaya dan Bener Meriah. Dia menegaskan tidak memiliki kewenangan menentukan anggaran PPID tahun 2011 karena kekuatan itu ada pada pimpinan Banggar.

5. Kasus suap dermaga

Angggota Komisi V DPR dari FPAN Abdul Hadi Djamal ditangkap basah oleh KPK saat bersama Darmawati Dareho di kawasan Karet, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pada 2 Maret 2009. Dari tangan keduanya KPK menyita uang sekitar US$ 90 ribu US dan Rp 54 juta yang diperoleh dari Komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti, Hontjo Kurniawan.

Uang itu guna memuluskan anggaran stimulus proyek Dephub pembangunan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia Timur. Abdul Hadi Djamal sudah divonis 3 tahun penjara

Dalam persidangan Abdul Hadi Djamal menyebut politisi Partai Demokrat Jhony Allen Marbun menerima uang Rp 1 miliar dalam kasus yang sama. 

6. Kasus suap proses lelang pengadaan kapal patroli Dephub

Anggota Fraksi Partai Bintang Reformasi Bulyan Royan ditangkap di Plaza Senayan, Jakarta. Dia tertangkap tangan pada pukul 17.30 WIB, 1 Agustus 2008.

Anggota Dewan dari daerah pemilihan Riau itu menerima suap US$ 60 ribu dan 10 ribu euro. Suap itu terkait dengan pengadaan kapal patroli di Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Bulyan mendapatkan remisi umum pada 17 Agustus 2010 sebanyak 2 bulan.

7. Kasus suap APBN Batam 

Sofyan Usman, anggota DPR periode 1999-2004 yang juga tersangka kasus suap cek pelawat DGS BI, terbukti menerima Mandiri Traveller's Cheque (MTC) terkait persetujuan anggaran APBN bagi Otorita Batam tahun 2004-2005. Terdakwa juga menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk APBNP Otorita Batam tahun 2004 dan mengusulkan pada rapat panja DPR agar anggaran APBNP Rp 10 miliar untuk Otorita Batam tidak diganggu gugat.

Sofyan ditetapkan sebagai tersangka pada 10 November 2010 silam. Dia diduga menerima suap dalam pengadaan Damkar di Otorita Batam pada tahun 2004 sebesar 1 miliar. Sofyan meminta kepada pihak Otorita Batam Rp 150 juta untuk membangun masjid di komplek DPR, Cakung.

8. Kasus pengadaan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar)

Saleh Djasit, anggota FPG DPR, menjadi anggota yang pertama kali ditahan KPK . Saleh diduga terlibat korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran saat menjabat sebagai Gubernur Riau. Dia ditahan sejak 19 Maret 2009. Akhirnya Saleh divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.

9. Kasus suap pembangunan Gedung Pusdiklat Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Mantan anggota DPR RI dari Fraksi Reformasi, Noor Adenan Razak, didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menerima suap sekira Rp 1,5 miliar setelah menyetujui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 2004 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Politisi PAN itu telah divonis Pengadilan Tipikor 3 tahun penjara pada 8 Mei 2008. (www.detik.com)

Dugaan Penyelewengan Tender di Pertamina


JAKARTA. Sebelas politisi dan tokoh  nasional melaporkan dugaan penyelewengan tender minyak oleh perusahaan Pertamina ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Menurut politisi tersebut  Pertamina telah memanipulasi tender minyak melalui PT Petral. “Petral ini perusahaan akal-akalan Pertamina,” kata Adi Daud Nasution di KPK, Jakarta Selatan, Selasa, (14/2/2012).

Mereka yang mendatangi KPK adalah Ali Mochtar Ngabalin, Adi Massardi, Marwan Batubara, Johnson Panjaitan, dan Wasekjen PDI-Perjuangan Hastanto Kristinto. Selain itu mereka  mengklaim punya bukti dugaan penyelewengan Pertamina. Menurut Adi Daud, PT Petral membeli minyak tanpa tender dari Pertamina sebanyak 800 ribu barel setiap hari. Adi mengatakan total minyak yang dibeli Petral senilai US $ 18 miliar pertahun.
Adi menuding Pertamina mengemas Petral seakan sebagai perusahaan dari Singapura. “Kita menyerahkan KPK melanjutkan laporan yang kita duga ada penyelewengan,” kata Adi. Dalam orasinya Ali Mochtar Ngabalin  usai ketemu KPK mengatakan para penjahat energi harus segera ditangkap sebab telah memiskan rakyat. “Berapa juta barel para penjahat energi telah mencuri uang rakyat. Kami oleh KPK telah diminta untuk mempersiapkan nyawa,” kata Ali Mochtar Ngabalin.(poskota)

13 Feb 2012

Berbisnis Juga Butuh Cinta


Jakarta - All you need is love, love; love is all you need. Demikianlah sepenggal lirik lagu dari The Beatles. Grup band asal Inggris itu memang bukan konsultan bisnis saat menyanyikan lagu tersebut. Tapi liriknya bisa Anda terapkan untuk menjalankan bisnis. Memang cinta itu selalu dibutuhkan di mana-mana, tak terkecuali di sebuah bisnis. Sebuah bisnis bisa berjalan lancar dan berkembang pesat jika ada cinta di dalamnya. Di hari kasih sayang ini, marilah kita melihat apa yang bisa cinta lakukan terhadap bisnis, seperti dikutip dari ABC News, 

1. Cintai profesi anda
Jika anda punya hasrat dalam apa yang anda kerjakan, dan benar-benar menghargai setiap hal yang anda lakukan, maka profesi yang anda pilih bisa berkembang dengan baik. Anda akan memberikan energi positif, antusiasme dan kasih sayang kepada bisnis yang anda tekuni. 
Semuanya akan membawa anda menghadapi semua cobaan yang bisa terjadi di perjalanan karir anda, mulai dari laporan yang menggunung sampai batalnya kesepakatan bisnis. Anda juga akan merasa termotivasi meski sedang menghadapi kegagalan, karena anda mencintai pekerjaan anda.

2. Cintai pelanggan anda

Tanpa pelanggan, anda tidak akan punya bisnis, tapi banyak dari kita yang tidak benar-benar mencintai para konsumen tersebut. Janganlah sering mengganggu mereka dengan sering bertanya apa yang mereka mau atau yang mereka butuhkan. Pada bulan penuh cinta ini, cari cara untuk bisa mengerti kebutuhan mereka tanpa berkomunikasi langsung.

3. Cintai karyawan anda

Bukan, maksudnya bukan anda harus mempunyai hubungan spesial antara bos dan karyawan, tapi cintailah mereka dengan cara menghormati, memperlakukan secara adil, menghargai kontirbusinya, biarkan mereka punya inisiatif, dan beri ucapan terima kasih setelah mereka bekerja keras. Dengan kondisi ekonomi dunia yang masih krisis, para karyawan anda harus bekerja lebih keras lagi untuk menangkap semua kesempatan yang ada, jangan sampai mereka kehilangan pekerjaan di masa seperti ini.

Menghormati karyawan tidak perlu dengan memberikan kenaikkan gaji atau bonus (meski itu akan lebih baik jika memungkinkan untuk dilakukan), cukup perlakukan mereka dengan adil itu lebih penting.

4. Cintai atasan anda

Jika anda tidak punya bisnis, tapi merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan, cobalah perbaiki hubungan antara anda dengan atasan. Apalagi jika perusahaan anda tidak besar, hubungan antara karyawan dan atasan sangat penting. Bos anda mungkin lebih pusing karena harus memikirkan kelangsungan hidup perusahaan apalagi di masa krisis seperti sekarang ini. Bersikaplah lebih suportif, fleksibel dan energik terhadap pergerakan perusahaan. Kerahkan segala daya dan upaya supaya perusahaan anda tetap berkembang.

5. Cintai retailer, distributor dan tenaga penjual anda

Mereka inilah yang menjadi ujung tombak bisnis anda, mereka lah yang membawa produk anda ke hadapan pelanggan. Memang benar, kadang mereka bisa membuat anda frustasi (saat tidak bisa menjual lebih banyak barang). Terus beri mereka motivasi, dan bonus jika berhasil menembus target. Beri mereka arahan menuju sukses.

6. Cintai bankir anda

Jika anda ingin bankir mencintai anda (percayalah, anda pasti ingin), maka anda harus bisa membuat mereka mengerti mengenai apa yang terjadi di bisnis anda. Tetaplah berkomunikasi, beritahu mereka mengenai rencana bisnis sekaligus situasi keuangan anda. Jadilah nasabah favorit di bank anda, walaupun anda cuma punya simpanan yang kecil. Dengan dipercaya oleh mereka, kesempatan untuk meminjam uang akan lebih mudah.

7. Cintai suplier anda

Suplier dengan tata cara pembayaran yang teratur sangatlah penting dalam pertumbuhan bisnis. Aturlah tata cara pembayaran dan pengiriman yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Jika anda mencintai mereka, maka mereka pasti akan mencintai anda. Janganlah ditutup-tutupi jika anda sedang mengalami masalah keuangan, sehingga mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi. Biarkan mereka tahu perkembangan perusahaan anda sehingga mereka tak segan berbisnis dengan anda.

8. Cintai masa depan anda

Memang benar kita masih hidup dan berbisnis di masa kini, masa saat krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS), tapi untuk Asia masih bisa bernafas lega karena ekonomi masih berkembang. Maka dari itu, kita lah yang akan mengubah dunia, melalui berbagai bisnis yang kita lakukan, dan yang kita perlukan hanyalah cinta.

Kenalan Lewat Facebook,TKW dari Singapura di tipu

BANDUNG (Pos Kota) – Tenaga Kerja Wanita (TKW) Meilinda Mahdalena Yusuf,25, asal Kampung Sidamulya, Wonosalam, Demak, Jatim, yang sudah bekerja dua tahun di Singapura, ditinggal oleh sang pacar Alvonzo Sulivanzo, setelah harta bendanya dibawa kabur.
Korban yang dibuang di Jatinangor, Sumedang, kini diamankan polisi di Polsek setempat. “Tiga HP, uang Rp 10 juta, dan dua tas dibawa saya kabur pelaku,” kata korban saat ditanya polisi, Senin.
Dalam keterangannya, Melinda, mengaku sudah menjalin asmara dengan pria bernama Alvonzo asal Bandung melalui face book. Hubungan asmara yang sudah berjalan enam bulan itu terjalin akrab dan mengasyikan meski hanya melalui dunia maya. Sabtu kemarin, lanjutnya, sang pacar minta bertemu di darat untuk membicarakan rencana pernikahan.
Korban mengakui, dengan adanya permintaan dari sang pacar langsung pulang dari Singapura menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung menggunakan kereta api dan tiba di Kota Kembang Sabtu sore.
Setelah bertemu sang pacar mengajak untuk istirahat di hotel tak jauh dari stasiun kereta api. “ Kami berdua melepaskan rasa rindu dan kangen di kamar hotel,” akunya.
Minggu dinihari, Alvonzo, mengajak jalan-jalan ke Jatinangor menggunakan mobilnya, Usai makan di restauran siap saji pelaku bersama temannya minta izin untuk ke kamar mandi. Setelah empat jam pria itu tak datang-datang korban baru sadar kalau pria itu penipu. “ Barang yang dibawa dari Singapura berupa uang, dua tas, 3 HP yang ada di m mobil pelaku dibawa kabur,”. Korban melaporkan kejadian itu Mapolsek Jatinangor.
Kapolsek Jatinangor, Nana Sumarna, menjelaskan, korban kini masih dalam pemeriksaan. Pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung. Pelaku, lanjutnya kini mamsih dalam pelacakan, temasuk membuka akun face book milik pelaku. “ Korban tak bisa pulang karena uang dolar Singapura serta harta lainnya habis digasak pelaku,” ujar Kapolsek.(www.poskotanews.com)

Istri Ajak Polisi Gerebek Suami

SURABAYA.Tersangka AK,31, warga Bangsal Mojokerto yang kontrak di Jalan Kranggan Sidoarjo, berurusan dengan Polsek Kota Sidoarjo. Ini gara-gara pegawai honorer BPN Sidoarjo itu digerebek Ni, isteri sahnya saat satu rumah dengan wanita simpanannya.
Saat menggerebek, Ni tidak sendirian. Dia juga didampingi oleh ketua RW setempat dan seorang anggota polisi dari Sidoarjo dan keluarga Ni.
Namun sayang, wanita yang kabarnya pegawai bank di Sidoarjo dan sudah dua bulan menempati kos itu, berhasil meloloskan diri saat aparat kampung ingin menanyai identitas dan status bersama AK.
Mengetahui suami sahnya yang menelantarkannya selama sembilan bulan satu rumah dengan wanita bukan isteri sahnya, Ni memilih melaporkan kasus itu ke Polsek Kota.
“Saya tidak terima dengan perlakuan suami saya. Saya ditelantarkan dan selama lima bulan tak diberi nafkah, malah sekarang satu rumah dengan wanita lain,” ucapnya saat ditemui di Polsek Kota Sidoarjo, Senin (13/2).
Jengkelnya, lanjut Ni, waktu komunikasi terakhir lima bulan yang lalu, ditanya kenapa tidak pulang, jawab AK, dirinya sudah bersama dengan wanita lain yang diselingkuhinya. Setelah Nining cek dan dicari kesana kemari, AK diketahui bersama Wilnya di Sidoarjo.

“Suami saya sudah sembilan bulan meninggalkan rumah.Sempat komunikasi, lima bulan terakhir, sudah putus komunukasi, nomor ponselnya tidak aktif dan sengaja meninggalkan saya,” aku wanita yang dinikahi Mei tahun 2004 itu. Sementara AK, saat ini masih diperiksa oleh penyidik soal laporan isteri sahnya. Menurut Kapolsek Kota, kasusnya masih didalami. Termasuk menyelidiki terlapor tinggal di kontrakan bersama wanita lain itu statusnya apa.(www.poskotanews.com)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls